Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Keuangan menyatakan turut berbelasungkawa dengan terjadinya kecelakaan antara Kereta Api Bandung Raya dan KA Turangga. Kemenkeu menyebut dengan adanya kecelakaan ini, maka pembiayaan untuk pembangunan double track menjadi semakin relevan.
“Belajar dari kejadian kecelakaan tersebut, urgensi untuk dilakukannya pembangunan jalur ganda kereta api menjadi semakin relevan, sehingga diharapkan ke depan tidak akan terjadi lagi kecelakaan sejenis,” kata Direktur Pembiayaan Syariah Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu, Dwi Irianti Hadiningdyah lewat pesan teks, Jumat, (5/1/2024).
Dwi mengatakan pembangunan fasilitas perkeretaapian, termasuk pembangunan jalur ganda kereta api merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional yang tengah dilaksanakan oleh pemerintah. Dia mengatakan sebagian besar proyek itu menggunakan sumber dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Dwi menuturkan sebenarnya proyek double track tengah dilaksanakan di area jalur tempat terjadinya kecelakaan KA Turangga dam KA Bandung Raya. Program yang sedang dilaksanakan adalah pembangunan double track kereta api segmen Kiaracondong – Cicalengka. Tahap I proyek ini dilaksanakan tahun 2020-2021 untuk segmen Gedebage – Haurpugur.
Dia mengatakan mulai tahun 2022-2024 ini juga sedang dilaksanakan pembangunan tahap ke II untuk segmen Kiaracondong – Gedebage dan penuntasan segmen Haurpugur-Cicalengka.
“Sesuai masterplan pembangunan sektor perkeretaapian, segmen tersebut juga akan dilakukan pembangunan di masa yang akan datang, namun saat ini masih menyelesaikan pembangunan yang segmen Kiaracondong – Cicalengka,” kata Dwi.
“Lokasi kejadian kecelakaan tersebut, ada pada segmen yang belum dilakukan pembangunan jalur ganda kereta apinya,” tambahnya.
Dwi menuturkan belajar dari kecelakaan ini, maka pembangunan jalur ganda akan semakin penting. Selain untuk meningkatkan keamanan, jalur ganda juga akan memperbaiki waktu tempuh perjalanan.
“Pembangunan jalur ganda kereta api tersebut, selain untuk mendukung konektivitas dan memperbaiki waktu tempuh, juga dimaksudkan untuk mendukung aspek keselamatan dan keamanan transportasi,” ujar dia.
Sebelumnya, kecelakaan terjadi antara kereta commuter Bandung Raya dan KA Turangga pada Jumat pagi (5/1/2024). Kecelakaan terjadi di jalur single track yang berlokasi di Kampung Babakan Desa Cikuya Kecamatan Cicalengka Kabupaten Bandung, tepatnya di km 181 + 5/4.
Akibat kecelakaan ini, 4 orang meninggal dunia termasuk masinis, asisten masinis, pramugara dan satuan keamanan KA. Adapun 28 orang lainnya dilaporkan mengalami luka-luka. https://berikanlah.com/