Jakarta, CNBC Indonesia – Calon presiden nomor urut 1, Anies Baswedan, mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia saat ini harus lebih kreatif dalam mencari utang luar negeri.
Anies menyampaikan hal ini saat merespons pertanyaan terkait utang luar negeri yang disampaikan panelis dalam debat capres ketiga, terkait ULN berisiko terhadap kedaulatan RI.
Mulanya, Anies mengatakan bahwa Indonesia harus kembali menata utang, diawali dengan menentukan persentase utang yang ideal terhadap perekonomian Indonesia.
“Sebaiknya disebutkan berapa persentase ideal untuk di Indonesia. Kalau dikatakan kita hanya salah satu yang terbaik berapa angkanya?” kata Anies dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Dalam UU Keuangan Negara sebetulnya telah disebutkan bahwa batas aman utang dalam APBN Indonesia adalah sebesar 60% dari PDB. Namun, menurut Anies, maksimal harusnya sebesar 30% dari PDB.
“Sehingga kita aman di bawah 30% dan itu caranya dengan menata utangnya dan kedua memperbesar GDP nya,” kata Anies.
Lalu, ia menyinggung soal pentingnya mencari utang luar negeri secara lebih kreatif, di antaranya dengan melibatkan sektor swasta.
“Yang tidak kalah penting adalah melakukan pengembangan skema-skema yang lebih kreatif dalam mencari utang luar negeri termasuk melibatkan swasta,” tegas Anies.
Kemudian, ia melanjutkan, penting juga memperluas wajib pajak untuk memperkuat produk domestik bruto, dan mengurangi kebocoran pajak supaya utang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan yang lebih produktif. https://bersiaplah.com/