Jakarta, CNBC Indonesia – Kementerian Pertahanan (Kemenhan) yang dinakhodai capres nomor urut 2 Prabowo Subianto mendapat anggaran jumbo sebesar Rp 139,27 triliun pada tahun ini. Salah satunya dipakai untuk belanja dan modernisasi alutsista.
Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo lantas menanyakan kepada capres nomor urut 1 Anies Baswedan soal belum idealnya anggaran pertahanan. Saat ini masih 0,78% dari PDB, tetapi menurut dia perlu 1-2%.
Selain itu, belanja alutsista naik, padahal targetnya adalah rencana strategis. Ia menanyakan Anies soal solusi ekonomi pertahanan untuk mengejar ketinggalan.
Menanggapi hal tersebut, Anies mengatakan belanja alutsista harus bersih dari korupsi.
“Tak kalah penting memastika bahwa belanja alutsista itu bersih, tidak melibatkan korporasi yang punya masalah korupsi. Jadi tidak hanya anggarannya efisien tapi tidak bocor dalam belanja alutsista,” kata dia dalam debat capres 2024, di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Anies sepakat bahwa anggaran pertahanan masih di bawah yang dibutuhkan. Untuk itu ia menilai pertumbuhan ekonomi yang merata dan berkualitas penting digenjot, agar pemasukan negara lebih besar.
Selain itu utang yang digunakan harus untuk aktivitas produktif yang mensejahterakan dan menumbuhkan perekonomian. Lalu, basis pajak perlu diperluas dan ditingkatkan efektivitasnya untuk meningkatkan pendapatan.
“Tak kalah penting memastikan praktik koruptif yang membuat serapan anggaran tidak optimal itu ditiadakan. Dengan begitu, proporsi yang kita miliki untuk sektor pertahanan bisa kita alokasikan. Tanpa ada anggaran cukup, maka alokasi berat,” kata dia.
Ia juga menyinggung pentingnya sumber daya lokal untuk memastikan tenaga-tenaga dalam negeri berkontribusi untuk memperkuat pertahanan.
“Kita perlu kirimkan lebih banyak lagi generasi baru untuk ilmu alutsista, sehingga ke depan penyelenggaraan alutsista domestik bisa berkembang,” ia menuturkan. https://bermimpilahlagi.com/