Jakarta, CNBC Indonesia – Calon presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, mengungkapkan bahwa pihaknya akan memperkuat peran Badan Siber dan Sandi Nasional (BSSN) bila menjadi presiden. Hal ini diungkapkan saat menanggapi pernyataan capres nomor urut 1, Anies Baswedan.
Sebelumnya, Anies memaparkan peretasan digital saat ini sudah sangat memprihatinkan. Menurutnya, selain penguatan infrastruktur digital, pelibatan seluruh komponen masyarakat merupakan hal yang sangat penting dalam menangkal ancaman digital ini.
“Ini tidak cukup hanya memberi tugas sekelompok orang tetapi membangun satu situs yang komprehensif yang melibatkan seluruh lembaga termasuk komponen masyarakat,” papar capres berlatar belakang akademisi itu dalam debat capres di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024).
Hal ini pun ditanggapi oleh Ganjar. Ia mengaku akan memperkuat BSSN demi memperkuat sistem keamanan siber dengan menghadirkan infrastruktur yang prima.
“Tentu saja, LPDP punya potensi yang tinggi untuk berangkatkan anak yang hebat, tapi mereka harus bekerja di Indonesia, BRIN bisa dilibatkan. Bahkan pengamanan di kepolisian perlu cyber institution yang dipimpin jenderal bintang tiga. Kita perlu duta besar siber,” paparnya.
Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden (Pilpres) pada 14 Februari mendatang. Tercatat, ada tiga pasang calon yang bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di republik ini.
Ganjar-Mahfud merupakan pasangan calon nomor 3 yang diusung oleh empat partai yakni PDI Perjuangan, Perindo, PPP, dan Hanura. Ganjar sendiri diketahui juga merupakan kader dari PDI Perjuangan.
Dalam kontestasi ini, Ganjar-Mahfud menemui dua rival yakni Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (pasangan nomor 1) serta Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (pasangan nomor 2). https://surinamecop.com/