RM.id Rakyat Merdeka – Lebih dari 100 warga negara Indonesia (WNI) di Tunisia dan sekitarnya mendatangi kediaman Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi, Senin (1/4/2024). Mereka antara lain para mahasiswa-mahasiswi dan WNI yang bekerja di Tunisia. Kehadiran para WNI untuk memperingati malam Nuzulul Quran.
“Ini sudah menjadi tradisi di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tunis. Tradisi memperingati malam Nuzulul Qur’an ini merupakan momen untuk menjadikan Al-Quran sebagai momen membangun peradaban,” ujar Dubes Zuhairi dalam keterangan tertulisnya, Selasa (2/4/2024).
Dia mengungkapkan, tradisi ini diprakarsai Presiden pertama Indonesia Soekarno. Bangsa Indonesia, lanjutnya, mempunyai modal untuk membangun peradaban karena mempunyai Kitab Suci AlQuran, yang dapat dijadikan sumber dan modal sosial.
“Peringatan malam turunnya AlQuran merupakan tradisi baik khas Indonesia, yang diprakarsai Bung Karno di Istana Merdeka. Bung Karno kerap mengkhatamkan Al-Quran di penjara dan pengasingan. Menurut Bung Karno, Al-Quran adalah sumber rasionalitas dan kemajuan peradaban bangsa,” simpulnya.
Kegiatan Nuzulul Quran ini dimulai dengan buka puasa bersama, shalat Maghrib, tadarusan bersama dan shalat taraweh.
Pada acara ini, KBRI menyuguhkan tamu berbagai kuliner Nusantara seperti bubur sumsum, kolak pisang, soto ayam, sambal kentang, bakwan goreng dan nasi goreng.https://kreditmacet.com/wp-admin/