Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden (Capres) nomor urut ketiga, Ganjar Pranowo menyatakan keprihatinannya terhadap anggaran pertahanan yang belum ideal.
Mengutip dari acara debat capres kedua yang diselenggarakan pada Minggu (7/1/2024), Ganjar menanyakan kepada Anies terkait solusi pertahanan untuk bisa mengejar ketertinggalannya, karena anggaran pertahanan saat ini masih 0,78% dari PDB, padahal semestinya bisa mencapai 1% – 2% PDB.
“Anggaran pertahanan belum ideal, kita perlu 1% – 2% dari PDB, sekarang masih 0,78% dari PDB. Belanja alutsista naik, jadi 25 miliar dolar, padahal target rencana strategis, minimum essential force di 2024 tidak tercapai, sekarang 65,49% dari target. Apa solusi ekonomi pertahanan untuk kita bisa kejar ketertinggalan?” Tanya Ganjar pada Anies.
Berdasarkan data Kementerian Keuangan (Kemenkeu), rasio anggaran pertahanan Indonesia terhadap PDB pada tahun 2022 memang sekitar 0,77%. Cukup sesuai dengan yang diungkapkan Ganjar. Sebagai catatan, rasio tersebut dihasilkan dari anggaran pertahanan senilai Rp150,44 triliun dibandingkan dengan nilai PDB pada 2022 sebesar Rp19.588,45 triliun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).
Sebagai catatan, secara tren memang anggaran pertahanan pada 2022 menjadi yang paling tinggi sejak Prabowo menjabat sebagai menteri pertahanan (menhan) dari 2020. Namun, dalam lima tahun terakhir rasio anggaran terhadap PDB belum pernah menyentuh 1%. https://botakbrewok.com/