Jakarta, CNBC Indonesia – Calon Presiden (Capres) Prabowo Subianto mengatakan rasio utang terhadap PDB kita maksimal bisa sampai 50% karena kita tidak pernah default. Namun, faktanya sesuai perundang-undangan boleh sampai 60% PDB dengan beberapa syarat tertentu.
Dalam debat capres yang diselenggarakan pada Minggu (1/7/2024), Prabowo menjelaskan pertanyaan Anies Baswedan, Capres nomor urut satu mengenai angka ideal rasio utang Indonesia. “Tapi pak Anies, saya kita pak Anies perlu belajar ekonomi lagi. Jadi, kalau bilang ideal 30% dasarnya apa? yang di bawah kita itu Arab Saudi, Rusia, pokoknya negara-negara yang punya sumber daya alam luar biasa” ungkapnya.
Prabowo melanjutkan “Tetap 40% nya terendah kita sekarang, jadi kalau kita mau bangun industri tadi saya setujuan dari sebagian yang Bapak sampaikan. Oh Iya, kenapa? yang penting utang itu produktif, bisa sampai 50% tidak masalah karena kita tidak pernah default”
Realitanya, menurut peraturan perundang-undangan, sesuai dengan UU No.1/2003 tentang Keuangan Negara, rasio utang Pemerintah adalah maksimal boleh sampai 60% dari PDB, dengan syarat porsi utang pemerintah 85,89% dalam bentuk Surat Berharga Negara (SBN) dan 90% disumbang oleh pinjaman jangka panjang, serta didominasi oleh rupiah untuk meminimalisir fluktuasi nilai tukar dan mengoptimalkan sumber daya domestik.
Melansir data APBN KITA menunjukkan rasio utang pemerintah Indonesia terhadap PDB relatif masih cukup aman. Pada 2022 bahkan tercatat menurun menjadi 38,65%. https://menghadapimu.com/